SAMARINDA, Berita HUKUM - Kepolisian Polres Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) dalam menyikapi ambruknya bangunan ruko 3 lantai yang terletak di Jalan Ahmad Yani Komplek Perumahan Cenderawasih Permai, Samarinda pada, Selasa (3/6) yang lalu, menewaskan 12 orang pekerja bangunan, aparat Kepolisian menetapkan seorang pemborong bangunan yang bernama Nanang Ismail (NI) sebagai tersangka.
Penetapan Nanang Ismail seorang pemborong bangunan sebagai tersangka setelah Polisi memeriksa sedikitnya 20 orang Saksi terkait ambruknya ruko, yang kebanyakan pekerjanya dari Jawa Timur tersebut. Walau penetapan NI sebagai tersangka pada, Jumat (13/6) malam usai pemeriksaan karena diduga kuat telah lalai untuk menjaga kualitas kontruksi bangunan proyek yang bernilai sebesar Rp 34 milyar tersebut, namun hingga saat ini Polisi belum menahan tersangka.
Wakil Kasat Reskrim Polres Samarinda, AKP Suryono, yang dikonfirmasi BeritaHUKUM.com Selasa (17/6) mengatakan, setelah memeriksa 20 Saksi dan penetapkan NI sebagai tersangka, yang selaku pemborong karena telah memenuhi unsur sebagaimana disangkakan dalam pasal 360 KHUP, tentang kelalaian yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain, jelas Suryono.
“Penetapan NI sebagai tersangka telah memenuhi unsur yang disangkakan dalam Pasal 360 KUHP tentang kelalain, yang menghilangkan nyawa orang lain, walaupun sudah ditetapkan sebagai tersangka dengan alasan pertimbangan tehnik, yang bersangkutan belum kita tahan,” ujar Suryono.
Wakasat Reskrim juga menambahkan bahwa, walaupun tersangka tidak ditahan namun diyakini tersangka selalu korperatif kepada Penyidik dan tidak akan melarikan diri, menyusul ada jaminan yang disampaikan penasihat hukumnya, terang Suryono.
“Dia koperatif pada penyidik dan tidaklah akan melarikan diri, karena ada jaminan dari pengacaranya,” ujar Wakasat reskrim.
Untuk diketahui bahwa, banguna ruko 3 lantai yang terletak di Jalan Ahmad Yani Komplek Ruko Cendrawasih Permai Samarinda Kalimantan Timur yang ambruk pada 3 Juni 2014 yang lalu, dengan mengubur hidup-hidup 21 orang pekerja buruh bangunan, namun 9 orang dinyatakan berhasil diselamatkan oleh tim SAR gabungan dari reruntuhan beton tiga lantai yang ambruk dan 12 orang ditemukan sudah tak bernyawa.(Ahmad Gajali)
|